Bercocok Tanam

Banyak hal yang dapat anda jadikan sebagai hobi. Salah satunya adalah bercocok tanam. Banyak manfaat yang kita bisa dapat dari hobi mencocok tanam. 

Manfaat bercocok tanam :

1. Memberi keteduhan di lingkungan sekitar

2. Mengurangi stress

3. Menyegarkan udara di lingkungan sekitar

4. Memperindah lingkungan

5. Bisa menanam tanaman yang dibutuhkan untuk pangan

6. Tanaman yang ditanam bisa dijual kembali dan menghasilkan uang

7. Memperbaiki mood

8. Membantu membakar kalori karena bercocok tanam lumayan banyak menghasilkan keringat

Langkah-Langkah Bercocok Tanam di Pekarangan

  • Sebelum ditanami, sebaiknya tanah dicangkul 20 – 30 cm untuk membalikkan tanah. Setelahnya, tanah harus diratakan untuk menggemburkannya.
  • Buatlah petak tanam atau bedengan sayuran. Pertimbangkan agar luas petak tetap dapat terjangkau ketika menyiangi gulma atau pada saat panen.
  • Buatlah alur setapak untuk berjalan di antara petakan.
  • Taburkan kompos atau pupuk kandang yang sudah matang, 2 -3 minggu sebelum tanam. Penaburan dapat langsung (broadcast) atau dengan cara dilarik (side dressing) sejauh 5 cm dari lubang tanaman.
  • Tempatkan sepotong kayu pada kedua ujung petak dan hubungkan dengan tali rafia. Pada tali rafia yang dibentangkan, beri tanda jarak aman. Ukurannya tergantung pada jenis sayuran yang ditanam.
  • Buat lubang yang menggunakan tongkat kayu sesuai tanda pada rafia.
  • Tanam benih semai sedalam 3 – 5 biji per lubang, kemudian tutup dengan tanah sekitar.
  • Untuk menjaga kelembapan, dapat ditanam secara massal (kelompok) atau dengan dinaungi plastik/paranet. 

Jenis tanaman untuk Bercocok Tanam

Setiap jenis tanaman mempunyai karakteristik tersendiri. Maka dalam pemilihan tanaman yang akan ditanam, perlu diperhatikan sifat-sifat tumbuh dari tanaman tersebut.

  • Sayur buah

Sayur buah adalah kelompok sayur yang dikonsumsi pada bagian buahnya, seperti tomat, cabai, dan terong. Terdapat langkah penanaman yang termasuk sayur buah dalam artikel cara menanam terong ungu dan cara menanam cabe merah. Pada umumnya masa berbuah relatif lama karena tanaman akan mengalami pertumbuhan vegetative (daun) terlebih dahulu, kemudian berbuah.

  • Sayur daun

Sayur daun adalah jenis sayur yang bagian daunnya bisa dikonsumsi, misalnya bayam, kangkung, selada. Namun, terkadang konsumen juga mengikutkan tangkai daun, batang, dan pucuk tanaman sebagai bagian dari sayur daun. Artikel cara menanam daun salam pun dapat kalian baca untuk memulai bercocok tanam.

  • Sayur umbi

Sayur umbi adalah kelompok sayur dengan bagian umbi yang bisa dikonsumsi, misalnya wortel dan lobak. Oleh karena sayur umbi ini berada di bawah tanah, bagian yang terlihat yaitu daun. Sebagai elemen bercocok tanam, sebaiknya dipilih jenis sayur umbi yang memiliki bentuk dan warna daun yang menarik.

  • Tanaman Hias
  • Pohon buah-buahan yang dapat ditanam disekitar lingkungan anda

Macam-macam Cara Bercocok Tanam

1. Hidroponik

sumber gambar : pertanianku

Hindroponik adalah bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan menggunakan air (hydro) sebagai media tanam. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. Media air yang digunakan dilengkapi dulu dengan zat pertumbuhan. Sebagai tempat berpijak akar, biasanya diisi dengan pasir, batu apung putih, batu zeolit, pecahan batu bata, batu kali dan kawat kasa nilon, yang diletakkan di dasar tempat tumbuh tanaman. Cara menanamnya juga diletakkan di rumah kaca yang bebas dari hama. 

Tanaman hidroponik mempunyai kelebihan sama dengan tanaman yang ditanam secara aeroponik, yaitu bebas hama dan terasa lebih renyah. Bercocok tanam secara hidroponik lebih simple daripada bercocok tanam secara aeroponik. Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Bercocok tanam seperti ini banyak dilakukan di Negara – Negara yang tidak mempunyai lahan yang lkuas seperti Singapura dan Jepang. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungan.

2. Aeroponik

sumber gambar : petaniindo.com

Bercocok tanam dengan cara ini tidak menggunakan tanah sebagai media tumbuh. Akar tanaman menggantun di udara (aero). Tanaman ditanam dalam bak – bak terbuka, dengan kotak – kotak busa diatasnya sebagai penyangga. Jadi akarnya menjuntai ke bawah. Dan nutrisi untuk tanaman diberikan dengan cara disemprotkan langsung ke akar tanaman. 

Bak – bak tanaman diletakkan dalam Greenhouse yang steril sehinnga tanaman bebas hama. Jadi tanaman ini nggak perlu pestisida buat nyemprot hama. Menanam secara aeroponik bisa dilakukan kapan saja alias tidak mengenal musim. Tanama aeroponik berproduksi lebih banyak dibandingkan tanaman biasa. Jadi kalau bertanam biasa Cuma sekali panen, dengan aeroponik bisa 2 sampai 3 kali panen. Karena umur tanaman pendek, rasa sayuran aeroponik lebih renyah dan manis.  

Tanaman yang biasa ditanam secara aeroponik adalah sayuran seperti selada, lettuce, romaine, butterhead, Batavia, lollo rossa.

3. Vertikultur

sumber gambar : pertanianku.com

Tanaman dengan menggunakan metode vertikulur ditanam secara bertingkat. Tanaman yang dibudidayakan secara vertikultur biasanya berumur pendek dan berakar pendek seperti sayur mayur. Untuk tanaman bagian atas dipilih tanaman yang tidak memerlukan banyak air tetapi perlu banyak sinar matahari seperti cabai, tomat, dll. Sedangkan untuk bagian bawah untuk tanaman yang perlu keteduhn dan banyak air seperti selada. Atau juga bisa menggunakan tanaman hias seperti anggrek atau bonsai. Untuk ladang tanaman bisa menggunakan barang – barang bekas seperti triplek, bambu, pralon. Sedangkan untuk media tanamnya kamu bisa gunakan tanah atau sekam. 

Bercocok tanam seperti ini tdak mrmgenal musim. Dan pastinya budidaya tanaman secara vertikultur ini hasilnya jauh lebuh sehat dibandingkan kalau kamu belli sayuran di supermarket atau pasar. 

4. Kultur Jaringan 

sumber gambar : inagro.co.id

Kultur jaringan adalah teknik memperbanyak tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman. Bagian tanaman yang bisa diisolasi adalah daun dan mata tunas, dengan cara mengambil (menyayat) sebagian kecil daun atau mata tunas. Kemudian dikembangkan dalam cawan yang sudah diisi dengan media tanam (biasanya agar – agar) dan zat – zat tumbuh buat tanaman. 

Biasanya ada yang menambahkan ekstrak dari tanaman yang banyak mengandung hormone pertumbuhan, seperti alang – alang, kacang hijau atau seledri. Setelah beberapa minggu kemudian, sayatan dari daun atau tunas itu tumbuh menjadi tanaman baru. Kemudian tanaman – tanaman kecil itu dipindahkan ke sebuah botol untuk diberikan penyinaran. Setelah tanaman cukup tinggi dipindahkan ke tanah atau arang.Teknik bertanam secara kultur jaringan memang lebih sulit. 

Teknik bertanam seperti ini digunakan untuk tanaman yang sulit dikembagbiakkan secara generative, seperti tanaman anggrek.

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started